Dalam bisnis digital di internet, aplikasi web menjadi fokus utama. Oleh karena itu, kinerja aplikasi atau situs web menjadi sangat penting dalam hal kecepatan pemuatan, throughput, dan parameter lainnya. Kinerja yang buruk dapat berdampak negatif pada bisnis, khususnya dalam hal kemampuan untuk menarik dan mempertahankan pelanggan. Maka dari itu, penting untuk melakukan pengujian dan pengukuran kinerja web. Sebagai contoh, selama periode penjualan besar seperti Black Friday atau Cyber Monday, situs web eCommerce harus mampu menangani banyak pengunjung secara bersamaan. Jika tidak, pelanggan mungkin akan beralih ke situs pesaing dan meninggalkan situs web atau aplikasi perusahaan Anda.
Statistik menunjukkan bahwa setiap tahun, situs web yang berjalan lambat bisa menyebabkan kerugian hingga $2,6 miliar bagi pemiliknya. Selain itu, sekitar 53% pengunjung situs web cenderung meninggalkan situs jika memuat lebih dari 3 detik (sumber: theglobalstatistics.com). Oleh karena itu, pengujian kinerja harus dilakukan dengan ketat pada situs web atau aplikasi web dalam tahap pengembangan sebelum diterapkan.
Parameter berikut harus dipertimbangkan saat melakukan pengujian kinerja layanan web untuk mengukur kinerja situs web atau aplikasi web terkait dengan arsitektur:
1.Kecepatan pemuatan 7.situs
2.Waktu respons server
3.Kapasitas penggunaan server
4.Kapasitas jaringan dan throughput
5.Kemampuan untuk menangani penggunaan yang tinggi
6.Waktu respon API
8.Kemampuan untuk menangani banyak pengguna secara bersamaan
9.Kemampuan untuk menangani permintaan yang bervariasi
10.Kemampuan untuk mengelola jumlah data yang besar
11.Ketersediaan sistem
Dengan mempertimbangkan parameter tersebut dalam pengujian kinerja layanan web, bisnis dapat memastikan bahwa situs web atau aplikasi web mereka dapat bekerja dengan baik dan tidak menyebabkan kehilangan pelanggan atau kerugian finansial.
Peramban web Meskipun web browser tidak penting pada aplikasi, kinerjanya sangat penting untuk menjalankan aplikasi web. ISP memanfaatkan situs web sebagian besar pada jenis bandwidth internet yang digunakan Jadi, jika bandwidth Internet Service Provider (ISP) besar, kecepatan situs web akan jauh lebih besar dan sebaliknya. Firewall Firewall dapat memfilter lalu lintas berdasarkan aturan yang ditentukan oleh administrator. Kehadiran firewall dapat menahan atau memperlambat pemuatan beberapa fitur situs web. Database Ini adalah repositori yang menyimpan data aplikasi web di dalamnya. Jadi, jika datanya besar, waktu pemuatan bisa diperpanjang. Untuk mengatasi masalah ini, server secara terpisah (server DB) harus dialokasikan. Baca Juga : Apa Itu APM
Pendekatan Pengujian Kinerja Komprehensif untuk Aplikasi Web
Kinerja aplikasi web dan website dapat berdampak langsung pada customer experience (CX). Oleh karena itu, pengujian strategi kinerja harus dilakukan secara menyeluruh dan efektif untuk menghasilkan hasil yang baik. Pengujian kinerja harus bertujuan untuk mengukur kinerja sebenarnya dari aplikasi web dengan tahap variabel, mendeteksi kelambatan, dan menyarankan saran yang sesuai untuk memperbaikinya. Pendekatan pengujian harus mencakup hal-hal berikut:
Tujuan: Setiap pengujian kinerja web dapat memiliki tujuan yang berbeda tergantung pada kepentingan pengguna akhir, manajer sistem, dan manajemen. Tujuan pengguna akhir akan mencakup menemukan waktu respons rata-rata halaman, kecepatan pemuatan, jumlah pengguna secara bersamaan, jalur yang sering dilalui, dan alasan pengabaian situs. Tujuan sistem akan terkait dengan pemanfaatan sumber daya, seperti menemukan kemacetan beban, menyetel komponen untuk mendukung secara maksimal, dan menciptakan kelebihan beban. Tujuan pengelolaan akan mencakup penyediaan ukuran penggunaan situs dan pandangan bisnis tentang bagaimana masalah kinerja dapat berdampak pada bisnis.
Pengujian, pengukuran, dan hasil: Aplikasi akan mengalami peningkatan kinerjanya. Untuk memverifikasi apakah aplikasi dapat mendukung beban yang diharapkan banyak, pengujian dapat dilakukan di dalam dan di luar firewall dan proxy. Setelah itu, pengujian akan diukur dengan identifikasi perilaku pengguna, waktu respons sistem back-end, penggunaan secara bersamaan, pemanfaatan sumber daya, dan pengalaman pengguna. Terakhir, kegiatan capacity planning dilakukan dengan memanfaatkan informasi yang diperoleh dari komponen lain. Metodologi pengujian akan diperluas dengan melakukan uji coba, uji tegangan, uji coba, dan uji.
Lingkungan pengujian: Menciptakan lingkungan pengujian yang sesuai akan mendukung pengujian seperti perubahan dan tahap batas maksimum serta penyesuaian sistem untuk penawaran yang terkait dengan rilis baru. Fase ini termasuk memilih tools otomatis dan mensimulasikan aktivitas pengguna.
Pemantauan ke ujung: Kinerja pengujian harus dilakukan pada setiap elemen pemantauan dari pengguna hingga sistem back-end. Ini termasuk kinerja jaringan, yang akan digunakan pengguna untuk mengakses aplikasi web atau situs web. Fase ini juga akan mengukur waktu respons dan ketersediaan berbagai ISP. Bahkan kinerja sumber, seperti CPU, memori, disk, dan lainnya, harus dipantau untuk menentukan apakah peningkatan keras atau penyetelan perangkat lunak perangkat diperlukan.
Kesimpulan
Setiap pendekatan pengujian kinerja harus berfokus pada menciptakan beban kerja dan mengukur kinerja aplikasi dengan indeks yang sesuai. Beban kerja harus mencakup tes waktu respons sistem, pemanfaatan sumber daya, throughput, dan parameter kinerja lainnya. Dengan melakukan aktivitas pengujian beban kinerja yang tepat, kapasitas aplikasi web atau situs web untuk menangani ambang beban yang lebih tinggi dapat dipastikan. Hal ini akan sangat membantu memastikan kualitas aplikasi bagi pengguna akhir.
Sumber: www.apmdigest.com
Cara Lengkap Untuk Pengujian Kinerja Web Aplikasi
Typography
- Smaller Small Medium Big Bigger
- Default Helvetica Segoe Georgia Times
- Reading Mode