Untuk mengingat dua kejadian dalam hal ini. Pada Maret 2019, karena pengguna, Komisi Eropa merekomendasikan platform online perintis seperti Netflix dan Amazon untuk mengurangi kualitas konten visual mereka. Pada saat yang sama, YouTube juga memutuskan untuk memperbaiki pengaturannya menjadi 480p karena pengguna yang sangat besar mengakibatkan memperlambat operasinya. Transformasi Digital satu hal yang jelas dari kejadian ini adalah bahwa perubahan drastis dalam perilaku konsumen dapat mempengaruhi kinerja dan penurunan kinerja. Oleh karena itu, untuk mencegah perkembangan yang melibatkan layanan aplikasi dan web, pengujian layanan kinerja adalah penting.
Kesiapan Performa dengan Layanan Pengujian Performa
Pengujian kinerja mengharuskan Anda mengumpulkan semua data kinerja produk. Data ini membantu tim QA mengetahui semua informasi untuk memulai proses pengujian, mengidentifikasi masalah dengan kinerja produk, dan akhirnya menyelesaikannya dengan cepat.
Beberapa data termasuk data kinerja adalah transaksi umum, jumlah transaksi yang terjadi setiap hari, jumlah transaksi jam sibuk, dan jenis transaksi malasan bisnis, antara lain.
Proses 4 Langkah untuk Pengujian Kinerja
- Pengujian kinerja dapat dilakukan melalui langkah-langkah yang disebutkan di bawah ini:
- Rencana- Tujuan, alat untuk pengujian, dan membuat lingkungan pengujian.
- Desain- Menentukan beban kerja, menyiapkan skrip dan pengujian data, operasi kering, dan perbaikan bug.
- Jalankan sesuai dengan skrip pengujian, tanpa objek, dan mengumpulkan hasil pengujian.
- Analisis- Temukan hambatan dan celah kinerja, hitung peningkatan, dan buat laporan.
- Metrik Utama yang Akan Diukur Selama Pengujian
Metrik utama yang harus diperhatikan untuk pengukuran selama pengujian meliputi:
Waktu respon
Catat waktu yang dibutuhkan oleh server untuk memenuhi permintaan pengguna. Juga, sertakan indikator puncak saat waktu respon sedang diukur. Misalnya, secara umum, mungkin diperlukan waktu sekitar 2-3 detik untuk memuat halaman. Namun, jika halaman memiliki banyak gambar, mungkin diperlukan waktu hingga 10 detik. Inilah yang dimaksud dengan "indikator puncak", dan penting untuk mengukur hal yang sama untuk mengidentifikasi hambatan kinerja.
Baca juga Memantau Kinerja Aplikasi Anda Dengan APM Jennifer
Baca juga Apm Jennifer
Transformasi Digital
- Tingkat kesalahan
Mengukur frekuensi kesalahan yang dibuat oleh sistem terhadap semua permintaan pengguna yang diterima.
- Penggunaan CPU
Ukur utilisasi CPU saat menjalankan program. Misalnya, apakah CPU yang beroperasi pada kapasitas 80% dapat melakukan tugas tepat waktu atau tidak. Ini akan membantu untuk memahami apakah server yang menyebabkan masalah kinerja.
- throughput
Untuk mengetahui berapa banyak transaksi yang dapat diselesaikan sistem per detik selama satu siklus.
- Pemanfaatan memory
Menentukan penggunaan memori dan apakah ada masalah. Jika sistem mengalami masalah penggunaan memori, maka ini merupakan indikator sistem memori yang tidak mencukupi. Itu juga bisa muncul karena kesalahan pemrograman atau kebocoran memori.
Selama pengujian metrik ini, penting untuk menetapkan target yang masuk akal dan tidak terlalu merasa lelah dengan hasilnya. Menguji metrik ini akan membantu untuk memahami dan mempelajari lebih lanjut tentang kualitas produk dan kinerjanya.
Metrik Pelacakan dengan Berbagai Jenis Pengujian Kinerja
Sekarang mari kita mendapatkan gambaran yang jelas tentang bagaimana metrik ini dilacak dengan berbagai jenis pengujian kinerja.
Jenis pengujian ini membantu menentukan kinerja sistem (waktu respons) terhadap beban pengguna minimal, dengan mereplikasi skenario kehidupan nyata.
- Pengujian beban
Di bawah pengujian beban kinerja, banyak pengguna diambil untuk memahami bagaimana kinerja sistem di bawah beban. Layanan pengujian beban yang ideal dijalankan dengan jumlah rata-rata pengguna. Juga, jumlah maksimum pengguna dapat ditentukan dengan menguji kinerja sistem di bawah beban tertentu.
- Volume pengujian
volume melibatkan pengujian sistem produk dengan jumlah data yang besar. Data umumnya mencakup volume throughput. Pengujian itu membantu menemukan hambatan yang dihadapi produk, seperti penggunaan penyimpanan instans, kehilangan data, dan penggunaan memori.
- Pengujian Daya Tahan
Ketika sistem produk diuji di bawah beban tertentu untuk waktu yang lama, ini disebut "pengujian daya tahan". pengujian ini membantu menentukan sistem dan perilakunya dalam penggunaan terus menerus.
- Tes stress
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui threshold atau titik putus sistem. Juga, ini membantu untuk mengumpulkan informasi tentang bagaimana sistem rusak dan pulih.
- Perencanaan
kapasitas Perencanaan kapasitas adalah menguji produk dalam berbagai kombinasi konfigurasi perangkat keras dan perangkat lunak untuk memahami mana ia bekerja secara optimal.
Semua jenis pengujian yang disebutkan di atas membantu untuk memahami (dan memperbaiki) dalam produk dan sistem terkaitnya. Ini untuk memastikan bahwa setelah produk diluncurkan, ia memberikan kinerja terbaik di setiap skenario pasar.
Kesimpulan
Transformasi Digital Sebuah produk harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan skenario pasar yang selalu berubah. Oleh karena itu, pendekatan dan metodologi pengujian harus selaras dengan pengembangan dan tidak terbatas pada selaras dengan tujuan bisnis. Layanan pengujian kinerja yang ideal membantu mendapatkan gambaran lengkap tentang produk dan hambatan kinerja sebelum dirilis ke pasar.